"Kami adalah bagian dari mereka yang dirajam segunung kemungkinan itu"
Apa yang dimaksud aktivis Dada Marcel Duchamp, “I don't believe
in art. I believe in artists”, dapat dipahami bahwa soal terpenting
dari sebuah karya adalah bagaimana prosesnya dijalani. Duchamp memang
tidak sempat mencecap masa dimana ras manusia digiring menghamba pada
kerajaan konsumerisme. Tidak hidup di era iklan-iklan dan tayangan
televisi menjejali imajinasi kita. Kalimat pendeknya itu menguliti
hakekat, bahwa karya yang “baik” adalah ia yang telah jatuh-bangun
melewati tajamnya pergulatan proses berupa kerikil-kerikil berupa beribu
kemungkinan.
Kami adalah bagian dari mereka
yang dirajam segunung kemungkinan itu. Sebabnya pun tak sedikit. Dunia
kerja, bangku sekolah, atau rutinitas harian lainnya yang membosankan.
Kami tidak yakin dapat melewati proses ini, tapi setidaknya, sebelum
terlalu larut atas kemungkinan-kemungkinan yang ada, kami harus
melakukan sesuatu: terus menuangkan imajinasi pada media karya rupa
yang tidak hanya terbatas pada media tertentu, tetapi lebih dari itu
kami percaya setiap karya seni bisa lahir dari segala hal-hal yang tak
pernah terduga terlepas dari “label “siapa kita.
Ruangbelulang adalah upaya kecil kami untuk melawan kebosanan.
Sekumpulan orang-orang yang memiliki komitmen untuk berproses bersama
dalam berkarya. Ini kali kedua kami menghelat pameran setelah dua tahun
sebelumnya, Ruangbelulang juga diajangkan sebagai muara dari
pameran-pameran kecil yang telah lebih dahulu dikerjakan secara kolektif
bersama komunitas-komunitas lain. Secara konseptual mungkin nyaris
sama. Yang membuatnya sedikit berbeda bukan lain karena kali ini kami
lebih menekankan pada penggalangan dana untuk membuat, katakanlah,
sebuah “ruang” senirupa Ruangbelulang Lab. Art (Art Laboratory). Kata
ruang terkesan sempit, berbatas, dan berjarak memang, namun tidakkah
berlebihan bila kami menyebutnya laboratorium senirupa, mengingat apa
yang kami harap dari pembangunan ruang itu tadi tidak sebatas mini
galeri semata?
Bengkel penciptaan karya menjadi salah satu
dari item yang kami harap nantinya ada. Bengkel yang kami maksud bukan
saja ia secara materi. Boleh dikerucutkan, bahwa nantinya Ruangbelulang
Lab. Art (Art Laboratory) adalah sarana untuk saling berbagi banyak hal
antar partisipan maupun perupa-perupa di luar lingkar Ruangbelulang itu
sendiri.
Adapun agenda kegiatan Ruangbelulang tidak hanya terbatas pada
pameran karya, namun ada pula beberapa kegiatan lain yang bersifat
sebagai penunjang atas keberlangsungan Lab. Art Ruangbelulang itu
sendiri, sebagaimana sebuah lab yang berfungsi menjadi tempat
bereksperimen di dalamnya, maka kegiatan yang nantinya ada seperti
pembuatan merchandise, produk-produk seni rupa, sharing & diskusi
seni, workshop, serta belajar, berproses dan berkarya bersama.
Kembali
ke awal dimana telah kami sebutkan bahwa Ruangbelulang Lab. Art (Art
Laboratory) digagas secara kolektif. Tujuan penjualan Merchandise
Ruangbelulang sendiri adalah langkah awal, sebagai basis ekonomi untuk
pengumpulan dana dalam mewujudkan ruang nyata yang kami maknai dengan
istilah “Lab. Art “. Untuk pengerjaannya kami lakukan secara kolektif,
demikian pula pendistribusiannya. Bagaimanapun hasilnya nanti, biar
proses yang menjawabnya.
Ruangbelulang dibangun atas dasar
semangat kemandirian dan cinta didalamnya, maka dengan demikian kami
akan selalu siap dengan segala kemungkinan untuk mewujudkan Lab. Art
Ruangbelulang itu sendiri. Dalam pembangunan ruang ini tentunya melewati
berbagai proses panjang yang di lalui dengan segala keterbatasan yang
ada, tetapi setiap proses bagi kami adalah sesuatu yang yang tak akan
pernah terlupakan menjadi sejarah dari sebuah perjalanan.
Bagi
kawan-kawan yang ingin turut berpartisipasi membangun “Lab. Art “ Ruang
belulang, kami akan sangat terbuka dalam bentuk apapun yang tentunya
dapat membantu merealisasikan ruang yang akan kita bangun bersama.
Email : ruang_belulang@yahoo.com
FB friend : Ruangbelulang Lab Art
FB group : Ruangbelulang
Twitter : @Ruangbelulang
Teks: Dewa Made Karang